Museum Mulawarman Tenggarong
Siapa yang tak kenal dengan kota tenggarong, kota raja
dengan icon patung Lembus Swana nya yang diyakini sebagai kendaraan Tunggangan
Batara Guru. Patung ini berdiri dengan megah di tepian sungai Mahakam. Dan Tenggarong
sendiri adalah kota yang indah, menarik, dan bersejarah. Yang tak lain adalah
sebuah kota kecamatan sekaligus ibu kota Kabupaten Kutai Kartanegara,
Kalimantan Timur. Dan juga merupakan ibu kota Kesultanan Kutai Kartanegara Ing
Martadipura.
Patung lembus swana
Kota Tenggarong merupakan tujuan utama pariwisata Kukar,
karena kota tenggarong mempunyai daya tarik tersendiri dibidang pariwisata.
Potensi keindahan alam semesta serta budaya masyarakat etniknya yang sangat
unik, serta keindahan sungai Mahakam yang sangat memukau.
Banyak sekali destination wisata dikota tenggarong,
diantaranya Museum Kayu Tuah Himba, Museum Mulawarman Tenggarong, Planetorium
Jagad Raya Tenggarong, Waduk Panji Sukarame, Pulau Kumala, dan masih banyak
lagi.
Namun Museum Mulawarman Tenggarong lah tempat yang paling indah
dan menarik karena Museum Mulawarman Tenggarong menyimpan berbagai macam
sejarah. Museum Mulawarman juga dapat menjadi media belajar untuk mengetahui
tentang sejarah bangsa terutama mengenai Kerajaan Kutai dan Kerajaan Kutai
Kartanegara yang sering kali disalah pahami orang sebagai satu kerajaan yang
sama.
Museum Mulawarman tenggarong terletak di tengah kota
Tenggarong dan berdiri dengan megah di Jalan Diponegoro, Tenggarong kabupaten
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Ciri khas Museum Mulawarman yaitu dikelilingi
sebuah taman luas yang asri dan arca Lembu Swana berwarna keemasan yang berada
di halaman depan. Dan pada gerbangnya terdapat patung ular lembu, pesut, dan
buaya untuk memperindah museum.
Gambar depan Museum Mulawarman
Tenggarong
Museum Mulawarman terbentuk berawal dari kisah Kerajaan
Kutai yang merupakan kerajaan tertua di
Indonesia, Dan
peninggalan-peninggalanya.
Museum Mulawarman ini yang sebelumnya adalah bangunan istana
dari kesultanan Kutai Kartanegara yang dibangun tahun 1963 sebagai pengganti
Istana sebelumnya yang terbakar dan diresmikan pada tahun 1971 oleh gubernur
Abdoel Wahab Sjahrani. Bahan bangunan Museum Mulawarman ini di dominasai oleh
beton mulai dari ruang bawah tanah, lantai, dinding, penyekat hingga atap.
Museum Mulawarman juga didominasi oleh warna putih. Arsitektur gedung ini
mengadopsi dari arsitektur tradisional suku Dayak yang ada di Kutai.
Di dalam Museum Mulawarman tersimpan benda-benda bersejarah
yang pernah digunakan oleh Kesultanan. Di Museum Mulawarman ini terdapat kurang
lebih sebanyak 5.000 benda koleksi dan
tak kurang dari 10 ruangan bahkan lebih tempat menyimpan barang-barang koleksi
tersebut seperti yang dikatakan oleh penjagga Museum. Ruangan tersebut
menyimpan barang-barang berdasarkan tipenya, seperti ruangan khusus pakaian kebesaran
dan singgasana yang berada di ruang paling depan, ruang bawah tanah yang
menyimpan koleksi kramik, ruang tempat menyimpan berbagai macam keris, ruang
tempat menyimpan berbagai macam kalung, ruang tempat miniature kehidupan
sejarah Kerajaan Kutai, ruang tempat menyimpan uang logam dan alat tukar
lainya, terdapat juga rung khusus yang menyajikan replika flora fauna dan
pertambangan Klaimantan Timur dan masih banyak lagi.
Benda-benda bersejarah yang terdapat di Museum Mulawarman
diantaranya yaitu:
- Koleksi keramik, benda-benda atau koleksi keramik ini disimpan khusus di ruang bawah tanah, koleksi keramik ini beragam bentuknya, salah satunya berbentuk guci. Koleksi keramik ini berasal dari Cina, Vietnam, Jepang,Eropa dan Thailand.
- Singgasana, yaitu sebagai tempat duduk raja dan permaisuri. Kursi ini terbuat dari kayu dan sandarannya diberi berlapis kapuk dan dan terbungkus kain yang berwarna kuning. Kursi ini dibuat dengan gaya Eropa dengan pencipta seorang dari Belanda yaitu ir.Vander Lube.
- Kalung Uncal, merupakan atribut dan benda kelengkapan kebesaran Kesultanan Kutai Kartanegara yang digunakan pada waktu penobatan Sultan Kutai menjadi Raja atau pada waktu Sultan merayakan ulang tahun kelahiran dan penobatan Sultan serta acara sacral lainnya
- Koleksi Numismatika, yauitu mata uang dan alat tukar lainnya.
- Minirama tentang sejarah Kerajaan Kutai Kartanegara.
- Seperangkat Meja Tamu peninggalan Kesultanan Bulungan.
- Ulap Doyo hasil kerajinan Suku Dayak Banuaq.
- Seperangkat Gamelan dari Keraton Yogyakarta 1855
- Meriam Sapu Jagad peninggalan VOC, Belanda
- Keris
- Pakaian kebesaran
- Tempat peraduan
- Ukiran-ukiran khas dari suku Dayak Kenyah, Banuaq, Busang, Modang, Punan dan Etnis Dayak lainnya
- Miniatur candi
- Pakaian khas
- Topeng
- Tombak
- Penginangan
- Dan masih banyak lagi
Disisi lain yaitu di bagian kanan luar bangunan museum
terdapat kompleks pemakaman raja-raja Kutai Kartanegara yang di lengkapi dengan
penataan taman yang indah,dan asri. Lingkungan disekitar pemakaman pun sangat
bersih sehingga nampak asri.
Di bagian belakang museum terdapat kios-kios yang menjual
makanan dan berbagai macam cinderamata atau souvenir yang akan mengingatkanmu
selalu pada museum dan sejara Kutai Kartanegara yang menyimpan sejuta cerita.
Souvenir yang tersedia antara lain pernak-pernik khas kaltim, senjata khas
Kaltim, gelang, dan ada juga yang menjual batu akik.
Toko suvenir
Museum Mulawarman ini buka setiap hari, namun jam
operasionalnya berbeda yaitu:
Hari: senin-kamis:
09:00-11:30 WITA
Sabtu-minggu:
09:00-16:00 WITA
Tetapi jika hari libur sekolah tiba Mueum Mulawarman ini
setiap hari buka hingga sore karena banyak pengunjung yang datang.
Biaya yang dikeluarkan untuk masuk Museum Mulawarman
tidaklah mahal yaitu:
Rp. 3.500,-/Orang Dewasa
Rp. 1.500,-/Anak-anak & Pelajar
Rp. 5.000,-/Wisatawan asing
Museum Mulawarman adalah tempat yang indah dan menarik untuk
di kunjungi, maka jangan lewatkan untuk berkunjung ke Museum Mulawarman
Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
Beberapa foto benda-benda koleksi Museum Mulawarman
Tenggarong
Tidak ada komentar:
Posting Komentar